Posted by DKT TECHNO on Monday, August 18, 2014
TEMPO.CO, London
– Hati-hati saat kita memaksakan tertawa atas lelucon yang sebenarnya
tidak lucu. Si pembuat lelucon akan menyadari, apakah tawa kita asli
atau palsu. Rupanya, otak akan melakukan proses yang berbeda ketika kita
mendengar tawa asli dan palsu.
Dilaporkan Daily Mail,
Jumat, 21 Maret 2014, dalam sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan
dari Universitas Royal Holloway London ditemukan bahwa mendengar tawa
dipaksakan akan mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan
pengartian emosi.
“Ini sangat menarik. Otak kita mampu mendeteksi
kebahagiaan yang tulus pada orang lain,” kata Dr Carolyn McGettigan,
peneliti utama studi yang dibuat dalam rangka memperingati Hari Kebahagiaan Internasional itu.
Dalam
penelitiannya, McGettigan mengukur respons otak terhadap sejumlah
relawan dengan memutarkan sejumlah video acara komedi. Memang, di acara
komedi, banyak adegan yang sebenarnya tak lucu tapi dianggap lucu, meski
tak jarang beberapa komedi memang benar-benar mengundang tawa yang
tulus.
Dengan pindai otak, peneliti bisa melihat adanya stimulasi
yang berbeda pada otak saat seseorang mendengar tawa asli yang tulus
dan tawa palsu yang dipalsukan. McGettigan menuturkan, perbedaan
stimulasi otak ini terjadi di bagian otak yang mengontrol gerakan dan
mendeteksi sensasi.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/03/22/095564431/Otak-Bisa-Bedakan-Tawa-Asli-dan-Palsu